Sampul Album Studio keempat - Manusia. Kredit pada Spotify, dari Sampul Album Manusia, Album Studio ke-empat dari Tulus.
Sampul Album Studio keempat - Manusia. Kredit pada Spotify, dari Sampul Album Manusia, Album Studio ke-empat dari Tulus.
Dengan segini banyaknya perhatian dan atensi yang diterima penyanyi ini setelah beberapa hari sejak album ini dirilis, apakah album studio kali ini benar-benar sebagus itu?

Artikel ini berbahasa Indonesia.

Untuk versi bahasa Inggris, silakan kunjungi laman berikut.

TL;DR

Manusia ialah album studio yang dirilis Tulus pada 2022. Ada sepuluh lagu di dalamnya, dimana tema utamanya ialah "Manusia". Album yang cocok untuk didengarkan pada momen-moment tertentu, semisal saat perjalanan menuju tempat kerja, saat bekerja, saat dalam perjalanan pulang ke rumah, maupun pas lagi nge-teh atau ngopi. Untuk suatu album studio, kualitasnya cukup bagus, meskipun liriknya agak sulit dicerna saat baru pertama kali mendengarkan album ini.

Pemberitahuan


Notice
  • Artikel ini bertujuan untuk mengulas dan menyebarkan informasi terkait album ini.
  • Tidak ada pelanggaran hak cipta yang dimaksudkan, selain artikel ini yang dimiliki dan ditulis oleh saya sendiri.
  • Saya juga bukan seorang musisi, jadi artikel ini murni dari sudut pandang saya selaku penikmat musik yang senang mendengarkan musik sebagai salah satu bentuk hiburan.
  • Seluruh media yang ditampilkan di artikel ini, baik berupa gambar, video, maupun bentuk lainnya ditautkan dari sumber aslinya.
  • Sumber yang digunakan untuk menulis artikel ini ialah sebagai berikut: rilisan press resmi dari situs resmi Tulus1, album ini di Spotify2, laman diskografinya di situs resmi Tulus3, serta pemahamanku sendiri4.

Pendahuluan

Dalam beberapa hari terakhir, nama Tulus, trending di trending topic Twitter Indonesia selama beberapa hari, seiring dengan baru dirilisnya album studio terbarunya, yakni "Manusia". Album ini ialah album studio ke-empat, setelah Tulus malang melintang selama sepuluh tahun di industri ini. Selain Twitter, beberapa teman-temanku juga memposting lagu ini di stories Instagram mereka selama beberapa hari terakhir. Dengan segini banyaknya atensi dan perhatian tertuju pada album ini, apakah album ini benar-benar se-berkualitas itu?


Detail Album

Informasi berikut diketik manual oleh saya sendiri, karena tidak adanya informasi yang cukup mengenai album ini secara mendetail. Belum ada laman detailnya di Wikipedia mengenai album ini, rilisan press secara resmi juga tidak memberikan informasi yang mendetail (silakan baca di sini untuk lebih lanjut), maka dari itu, saya memutuskan untuk mengetik informasi berikut secara manual.

Saya tidak mengikuti artis ini serta linimasa sebelum album ini dirilis, namun berdasarkan kanal resmi YouTube Tulus, sepertinya lagu pertama, "Tujuh Belas" dirilis selaku suatu single sebelum album ini dirilis. Kemudian penampilan langsung dari lagu kelima, "Ingkar", dirilis beberapa bulan kemudian. Lalu beberapa hari sebelum album studio ini dirilis, cuplikan untuk Video Klip "Tujuh Belas" dirilis. Anda bisa menonton cuplikan ini pada video di bawah. Kemudian pada 03 Maret, seluruh lagu di album ini dirilis pada berbagai platform musik, disertai dengan tersedianya video lirik pada kanal YouTube resminya.


Judul Manusia.
Penyanyi Tulus. Hanya Tulus, tidak ada penyanyi lainnya yang dilibatkan pada album studio ini.
Dirilis pada Kamis, 03 Maret 2022 di Indonesia.
Tipe/Jenis Album Studio.
Total Lagu, Durasi 10 lagu, 38 menit 37 detik.
Bahasa Indonesia. Menariknya, semua (judul album, judul lagu, dan lirik) tidak memuat bahasa lain selain bahasa Indonesia. Bahkan bahasa lokal pun tidak ada.
Label TulusCompany2.
Nama-Nama Penting3
  • Produser: Ari Renaldi.
  • Berkolaborasi dengan: Dere, Petra Sihombing, Topan Abimanyu, Yoseph Sitompul, Erwin Gutawa (orkestrasi beberapa lagu).
Platform atau Bisa Didengar Dimana3 Spotify, Apple Music, Joox, Deezer, Resso, and YouTube Music.
Informasi Tambahan untuk Pendengar Tidak ada. Tidak ada kata-kata kotor pada lirik lagu pada album ini, maupun kata-kata eksplisit/vulgar. Sehingga album ini aman untuk didengar siapa saja pada umur berapa saja.

Daftar Lagu

Album studio ini berjudul "Manusia". Semua lagu pada album ini gender neutral, artinya tidak merujuk pada gender secara spesifik, kecuali lagu ke-lima, "Ingkar". Tidak ada lirik yang merujuk pada satu gender secara spesifik pada album ini. Saya pikir lagu-lagu pada album ini juga disusun seumpama garis waktu manusia pada umumnya. Maksudnya, album ini diawali dengan lagu "Tujuh Belas", yang umumnya menandakan masa awal pada fase dewasa. Kemudian diakhiri dengan "Satu Kali", yang menggambarkan bagaimana anda harus mencoba lagi di kehidupan ini, karena anda hanya punya satu kehidupan saja. Meskipun anda telah melewati pelbagai jenis pengalaman, cobalah "untuk hidup". Di antara dua lagu ini juga terasa bak rollercoaster. Ada lagu bertemakan ekspektasi/harapan, penyangkalan, menemui insan baru, "tersesat", dan sebagainya. Anda bisa membaca detail lebih lanjut pada uraian di bawah ini.

01. Tujuh Belas

Dinyanyikan oleh Ditulis oleh Diproduksi oleh Durasi
Tulus Muhammad Tulus, Petra Sihombing Ari Renaldi 04:14

Lagu ini kayaknya title track atau lagu utama di album ini, soalnya lagu ini dirilis selaku "pre-release" sebelum album ini dirilis, diletakkan di posisi pertama, dan rasanya sudah tepat posisinya. Lagu ini akan mengingatkanmu pada masa-masa "umur tujuh belas". Masa di mana orang-orang biasanya mulai "mekar" atau "menjadi dewasa", awal-mula dari masa dewasa, dan lain sebagainya. Lagu ini terasa agak nge-beat, dan bakal ngingetin kamu juga ke tipikal penampilan musikal, soalnya ada banyak ad-lib, chorus, suara latar belakang yang bisa didengerin sepanjang lagu ini. Agak menarik sebenarnya, soalnya kredit dari lagu ini cuma nampilin Tulus selaku penyanyi dari lagu ini. Mungkin album fisik (kalaupun ada), bakal nampilin lebih banyak kredit lagi terkait lagu ini. Selain rilis lagu, ada juga video klip yang dirilis untuk lagu ini, yang bisa dilihat di bawah. Namun, tanpa video klip pun, lagu ini rasanya udah bagus kok, meskipun video klipnya ya bisa menggambarkan/menjelaskan lirik lagu ini dengan lebih eksplisit.



02. Kelana

Dinyanyikan oleh Ditulis oleh Diproduksi oleh Durasi
Tulus Muhammad Tulus, Petra Sihombing Ari Renaldi 03:12

Kelana ini merupakan lagu yang akan mencoba untuk mengingatkanmu terhadap "apa sih impianmu/tujuan hidupmu sesungguhnya". Dengan segini sibuk dan padatnya realita kehidupan sehari-hari, apakah semuanya akan benar-benar worth it ya nantinya? Lagu ini sepertinya cocok untuk mereka yang berusia dewasa-muda yang saat ini tengah di usia pekerja, atau orang-orang yang memiliki dua kehidupan (belajar/kuliah/sekolah + paruh waktu), atau mereka yang sedang di usia dewasa namun sedang merasa "hilang"/"tersesat" di kehidupannya. Rasanya kurang cocok untuk mereka yang berusia muda, karena sepertinya tidak begitu banyak dari mereka yang termasuk ke "sandwich generation", dimana mereka ini kemungkinan masih terfokus pada "fase belajar", daripada bekerja untuk penghidupan.

03. Remedi

Dinyanyikan oleh Ditulis oleh Diproduksi oleh Durasi
Tulus Muhammad Tulus, Theresia Margaretha Gultom Ari Renaldi 04:07
Kejarlah! Gapai impianmu, nanti kita bicarakan lagi tentang kita.

Kalimat di atas kayaknya cocok menggambarkan tema utama lagu ini secara singkat.

Hidupmu ya milikmu, maka dari itu, gapailah impianmu! Kejar mimpimu! Pergilah kemanapun engkau mau! Tak usah pikirkan daku dan kita dulu saat ini. Meskipun sedih, tapi semuanya bakal gapapa kok nantinya. Kamu cuma punya satu kesempatan dalam kehidupanmu, maka dari itu, kejarlah (impianmu itu).


Lagu ini sepertinya cocok untuk mereka yang merasa ragu dalam kehidupan mereka. Di satu sisi, ada kesempatan besar/bagus buat kehidupannya. Namun, mereka harus meninggalkan pasangannya untuk menggapai impian ini. Oleh karena itulah, lagu ini memiliki tema "kejarlah mimpimpu, nanti kita bicarakan lagi tentang kita". Tiada yang tahu ada apa di masa depan, dan kesempatan bagus belum tentu akan datang dua kali.

04. Interaksi

Dinyanyikan oleh Ditulis oleh Diproduksi oleh Durasi
Tulus Muhammad Tulus, Topan Abimanyu Ari Renaldi 02:50

Lagu ini menggambarkan seseorang yang "menemukan seseorang yang baru" secara tak terduga. Perasaan mereka tumbuh, as expected, namun masih merasa ragu, apakah sudah tepat untuk membuka hati untuk "orang yang baru", atau sebaiknya tetap menutup hati dan menjaga jarak yang ada.

05. Ingkar

Dinyanyikan oleh Ditulis oleh Diproduksi oleh Durasi
Tulus Muhammad Tulus, Ari Renaldi, Yoseph Sitompul Ari Renaldi 04:12
Sejujurnya, aku masih belum bisa move on dari kamu.

Lagu ini menggambarkan seseorang yang masih belum bisa move on dari hubungan sebelumnya, meskipun ia telah mencoba memulai hubungan baru dengan yang lain. Keduanya (dari hubungan sebelumnya) sepakat untuk menyudahi hubungan mereka, namun ia (tokoh utama lagu ini) merasa masih belum bisa move on dari hubungan lama ini. Meskipun ia mencoba untuk move on, namun bayang-bayang hubungan masa lalu masih menghantuinya. Hanya lagu ini yang rasanya tidak gender-neutral, dimana pada lirik lagu ini terdapat metafora "Bunga", yang sering diinterpretasikan sebagai "perempuan/wanita", sedangkan "lelaki/pria" sering kali diinterpretasikan sebagai "Kumbang".

06. Jatuh Suka

Dinyanyikan oleh Ditulis oleh Diproduksi oleh Durasi
Tulus Muhammad Tulus, Petra Sihombing Ari Renaldi 03:55

Sejujurnya, saat mendengar lagu ini pertama kali, rasanya... agak berbeda/aneh. Maksudnya gini, biasanya jarang ada yang bilang "Jatuh Suka" dalam bahasa Indonesia, kan? Orang-orang biasanya bilang "Jatuh Cinta" atau "Jatuh Hati". Namun sepertinya judul lagu ini bermakna sama, jadi gapapa kayaknya ya. Setelah beberapa kali didengar juga ga se-aneh pertama kali sih. Memang manusia perlu beradaptasi dulu terhadap sesuatu yang baru biar terasa biasa/normal. Lagu ini menggambarkan seseorang yang perlahan-lahan jatuh cinta dengan seseorang, seiring kedekatan mereka sepanjang waktu berjalan. Tokoh utama lagu ini sih berharap biar bisa "berdua", dan upgrade hubungan mereka menjadi lebih serius.

07. Nala

Dinyanyikan oleh Ditulis oleh Diproduksi oleh Durasi
Tulus Muhammad Tulus, Theresia Margaretha Gultom, Topan Abimanyu Ari Renaldi 04:20

Pertama kali denger, lagu ini kerasa... beda. Cuma lagu ini yang menyebutkan nama tokoh utamanya secara eksplisit, yakni "Nala", yang disebutkan sepanjang lagu ini, serta tahun lahirnya, yakni (19)92. Mungkin lagu ini memang ditujukan pada seseorang, oleh Nala. Atau mungkin untuk memposisikan pendengar, seolah-olah merekalah "Nala". Selain itu, daku juga agak meragu, apakah lagu ini gender-neutral atau tidak, ya? Di Indonesia sendiri, orang-orang mungkin lebih familiar dengan konsep Nala sebagai seorang perempuan. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa Nala seorang lelaki, kan?

Anyway, lagu ini terasa... sedih/suram. Lagu ini menceritakan seseorang bernama "Nala", yang menunggu-nunggu kencannya pada malam itu. Namun, rencana itu gagal. Kecewa? Tentu saja, normal kok. Apalagi mengingat Nala telah berumur 30 di tahun ini (2022). Harapan yang sebelumnya ada, kini pudar. Namun begitu, Nala memutuskan untuk move on dari kejadian ini, dan mencoba untuk mengatur jadwal lain jika bisa. Lagu ini berhenti pada poin itu, dan ga ada penjelasan lebih lanjut lagi terkait cerita "Nala".

08. Hati-Hati di Jalan

Dinyanyikan oleh Ditulis oleh Diproduksi oleh Durasi
Tulus Ari Renaldi, Muhammad Tulus Ari Renaldi 04:02

Lagu ini meledak sekali beberapa hari ini. Hanya dalam jangka beberapa hari sejak album ini dirilis, lagu ini telah didengar oleh lebih dari empat juta pendengar di Spotify. Orang-orang juga mendiskusikan lagu ini di beragam platform media sosial seperti Instagram, Twitter, dan sebagainya.

Lagu ini menceritakan seseorang yang merasa bahwa ia telah menemukan belahan jiwanya. Beragam kecocokan antara mereka berdua, sehingga muncul harapan/ekspektasi "Ok, kayaknya ini deh orangnya". Namun, kenyataan berkata lain. Mereka memutuskan untuk berpisah, dan hubungan mereka pun berakhir di sana.


Update 14 April 2022. Video klip lagu ini sudah dirilis pada 10 April 2022. Anda bisa menontonnya via thumbnail di bawah.

09. Diri

Dinyanyikan oleh Ditulis oleh Diproduksi oleh Durasi
Tulus Ari Renaldi, Muhammad Tulus Ari Renaldi 04:00

Lagu ini juga cukup populer akhir-akhir ini. Lagu ini mengusung tema yang sama, semisal "yuk pikirkan dirimu lagi", "jangan terlalu keras pada dirimu", "gapapa, semuanya kan baik-baik aja kok". Lagu yang cocok untuk "lagu penenang", terutama bagi mereka yang merasa hidupnya berat sekali, atau bagi mereka yang butuh ketenangan setelah lelah seharian. Lagu ini juga kayaknya cocok untuk didengarkan saat anda sedang di perjalanan pulang.

10. Satu Kali

Dinyanyikan oleh Ditulis oleh Diproduksi oleh Durasi
Tulus Muhammad Tulus, Yoseph Sitompul Ari Renaldi 03:44

Lagu ini mengusung tema "kalau kamu tuh cuma punya satu kali kesempatan hidup, jadi jangan terlalu menyesali keadaan, cobalah hidup di saat ini". Lagu bagus lainnya di album ini, yang cocok untuk mereka yang butuh diingatkan masa depannya, sekaligus fase "hiduplah saat ini". Sebagian orang memang seringkali terlalu menyesali keadaan, dan terlalu over-thinking terhadap masa lalunya, semisal "gimana ya kalau tadi aku ga kerjain itu?", "gimana kalau tadi aku kerjain itu?", namun justru lupa untuk "hidup pada masanya", yakni saat ini.


Media Lainnya

Di bawah ini, anda bisa lihat beragam media terkait album ini, seperti video lirik untuk "Tujuh Belas", serta penampilan langsung yang diiringi dengan orkestra.



Kesimpulan

Apakah album ini bagus?

Ya, untuk setingkat album studio, cukup bagus.

Selaku penikmat/pendengar musik, album ini terasa cukup bagus. Saat pertama-tama mendengarkan lagu ini, mungkin tidak akan terlalu menarik. Namun, setelah beberapa kali pengulangan, anda akan menemukan elemen-elemen menarik di album ini. Beberapa lagu terasa ceria, beberapa pun terasa lambat, oleh karenanya, album ini sepertinya pilihan yang tepat untuk didengarkan pada momen-momen tertentu. Semisal sedang dalam perjalanan pulang, atau sedang mengerjakan tugas/pekerjaan, bahkan saat nge-teh atau ngopi sendirian. Album ini terasa tidak terlalu nge-beat atau ceria yang bisa bikin mood senang seketika atau joget-joget sendirian, atau justru ngebikin mood jadi sedih seketika pas denger album ini.

Namun... Album ini juga terasa... agak sulit dicerna. Mungkin karena pemilihan diksi atau struktur yang digunakan oleh penulis lirik pada album ini. Terasa puitis sih, dan bisa dimengerti. Namun beberapa kalimat terasa... sulit untuk dipahami. Anda perlu mendengar beberapa lagu beberapa kali, kemudian menghubungkan elemen-elemen yang tersedia, sebelum akhirnya paham, "oh, ini ternyata artinya". Penulis lirik di album ini mungkin punya maksud lain sebelum memutuskan untuk merilis lagu-lagu semacam ini...

Maka, bagiku, nilai album ini ialah:

😀 Cukup Bagus

82/100 pts

That's all for now. Thank you for reading this review, and see you in another post. Bye! 👋🏻